Sabtu, 15 Juni 2013

Bahwa Kebenaran itu Mutlak

Jika kebenaran itu bersifat relatif (tidak mutlak), maka :

1. Pernyataan bahwa air itu cair boleh jadi bernilai benar, atau salah, tergantung siapa yang melihatnya.. Begitu pula dengan pernyataan lain semisal "api itu panas", dan lain-lain..
2. Ketika saya memukul seseorang (misalnya anda), saya bisa saja mengatakan bahwa saya tidak pernah melakukannya, dengan dalih bahwa saya memang tidak pernah melakukan perbuatan itu menurut pengamatan saya..
3. Saya bisa mengambil barang apapun di toko/pasar/rumah anda seenaknya, dengan asumsi bahwa saya telah membayarnya dan semua orang (termasuk anda) telah setuju dengan itu..

4. Siapapun akan bisa menembus dinding/tembok, hanya dengan berasumsi bahwa dinding/tembok tersebut tidaklah benar adanya, dan hanya merupakan sebuah gagasan yang ada dalam fikiran manusia..
5. Semua orang tidak akan pernah merasakan kematian, hanya dengan berasumsi bahwa kehidupan itu kekal..
6. Ketika ada orang yang mengklaim bahwa istri/suami anda sebenarnya adalah istri/suami mereka, maka anda tidak bisa menyalahkannya sama sekali (karena kebenaran itu relatif)..
7. Siapapun tak akan bisa menyalahkan pernyataan saya, ketika saya mengatakan bahwa saya adalah Tuhan di alam semesta ini.. Dan sebagai buktinya, maka saya cukup berasumsi bahwa anda semua telah melihat kehebatan-kehebatan saya (misalnya mengguncang bumi, dan sebagainya)..
8. Chaos akan terjadi di alam semesta, karena tidak pernah ada kepastian apakah matahari itu panas atau dingin ?, tidak pernah ada kepastian apakah gravitasi itu berlaku atau tidak ?, tidak pernah ada kepastian apakah gaya elektrostatik itu berlaku atau tidak ?, tidak pernah ada kepastian apakah tanah itu dapat diinjak atau tidak ?, dan semua hal di alam semesta sangat bergantung pada asumsi-asumsi individu (Dengan demikian, seorang bayi yg baru saja lahir tidak akan pernah bisa bertahan hidup di alam ini, jika ia tidak memiliki asumsi bahwa saat itu dia sedang mengalami hidup)..

Jika semua poin di atas tidak dapat dipenuhi, tidak pernah disaksikan, atau mustahil dapat diterima, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :
"Bahwa Kebenaran itu Mutlak" (Tidak Relatif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar