Sabtu, 27 April 2013

Fenomena Anak Indigo

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum, ustadz.. Saya mau menanyakan tentang indigo (Indera ke- enam) menurut pandangan Islam?
Dari: Rini

Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Salah satu pertanyaan yang banyak disampaikan melalui situs Konsultasisyariah.com adalah fenomena anak indigo. Memang diantara sifat manusia adalah curiosity, semangat untuk selalu ingin tahu. Meskipun bisa jadi dia tidak memiliki banyak kepentingan dalam hal ini. Namun apapun itu, pertanyaan semacam ini menunjukkan sengamat untuk memahami masalah sesuai koridor agama. Kami memberikan apresiasi positif untuk setiap upaya mengembalikan semua permasalahan kepada Al-Quran dan sunah.

Fenomena Keluar Paku dari dalam Tubuh Manusia

Setelah lama menghilang, fenomena keluar paku dari tubuh manusia kembali muncul di masyarakat. Ramai-ramai media masa memberitakan. Sangat laris untuk dijadikan headline news, karena memang manusia diilhami curiosity, sifat selalu ingin tahu dan ingin tahu.

Yang sangat disayangkan, masyarakat kita kurang terdidik dengan sikap rasional terkait masalah ghaib semacam ini. Akibatnya, banyak orang yang justru meng-konsultasikan fenomena ini ke dukun dan sebangsa mereka. Jawaban ngawur si dukun, menjadi acuan yang dipegangi masyarakat, padahal jelas-jelas sama sekali tidak memiliki dasar, selain ngaku-ngaku. Namun karena sudah terlanjur menyebar, jadilah itu opini yang berkembang di masyarakat.
Terkait opini masyarakat tanpa bukti semacam ini, Allah ingatkan:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
“Jika kamu mengikuti umumnya penduduk bumi, maka mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka hanyalah mengikuti praduga, dan tidaklah mereka lakukan kecuali hanya menebak saja.” (QS. Al-An’am : 116)
Seperti yang kita ketahui, peristiwa ini tidak mampu dijawab berdasarkan kajian ilmu medis modern sekalipun. Karena ilmu medis hanya mempelajari yang bisa dijangkau oleh indra manusia dengan bantuan alat tertentu, sehingga tidak perlu dipaksakan untuk dideteksi sebabnya. Sekali lagi, karena itu di luar kemampuan indra manusia.

Status Ijazah Ketika Ujian Mencontek


Status Ijazah Ketika Ujian Mencontek

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Jika ada orang yang tidak jujur dalam ujian, karena mencontek atau diberi bocoran gurunya. Bagaimana status ijazahnya? Apakah dia tidak boleh melanjutkan kuliah karena tidak jujur? Bagaimana dia bisa bekerja? Dan bagaimana nasib penghasilannya?

Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Pertama, mencontek atau semua kecurangan dalam ujian termasuk dosa besar. Karena perbuatan semacam ini termasuk penipuan (al-Ghisy). Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا
Siapa yang menipu kami (umat Islam), maka dia bukan bagian dari kami.” (HR. Muslim 101 dan yang lainnya).

Kamis, 25 April 2013

Al-Ghazali dan Pendidikan Anti-Korupsi

Oleh: Dr. Syamsuddin Arif

HAMPIR setiap hari sejak beberapa bulan terakhir, kita dibombardir berita korupsi dari kelas kakap hingga kelas teri. Dari tingkat pusat sampai level kelurahan. Dari pegawai biasa hingga pejabat tinggi. Dari pengusaha hingga politisi. Tak terkecuali jaksa, hakim, dan polisi, bahkan menteri. Sepanjang tahun 2004 hingga 2012 saja, data dari Kemendagri mencatat, ada 2.976 anggota DPRD Tingkat I dan DPRD Tingkat II terlibat tindakan kriminal, dimana 33,2 persen atau 349 kasus adalah korupsi. Umumnya kasus manipulasi anggaran atau mark-up biaya pengadaan barang, fasilitas dan jasa. Juga pemungutan biaya ilegal atas layanan publik, pemberian suap alias gratifikasi dan penyalahgunaan wewenang atau jabatan untuk kepentingan dan keuntungan pribadi maupun relasi.

Di satu sisi, berita-berita tersebut justru menimbulkan frustasi ketimbang harapan. Kepercayaan masyarakat jadi makin surut pada institusi-institusi di negeri ini. Alih-alih prihatin atau malu, publik maupun pelaku kini sama-sama menjadikan korupsi sebagai bahan guyonan, karena kritik dan sindiran setajam apapun tak lagi mempan. Seperti seloroh Mbah Kartolo di TIM Jakarta: “Paling enak numpak motor, paling aman numpak sepur. Paling aman dadi koruptor, nek konangan ya ndek Singapur”. Maksudnya: paling nyaman naik motor, paling aman naik kereta. Paling aman jadi koruptor, kalau ketahuan kabur ke Singapur(a). Maka muncul di sisi lain tanda tanya besar dalam benak kita: Apakah sebab ini semua dan adakah obatnya?

Saatnya Lebih Serius Menangani Pendidikan Islam

Oleh: Amin Hasan

TIDAK bisa dipungkiri bahwa lembaga-lembaga pendidikan yang ‘berlabel’ Islam merebak begitu pesat di Indonesia. Mulai dari tingkat dasar sampai dengan jenjang perguruan tinggi, dan dari tingkat perkotaan hingga pelosok pedesaan dapat dengan mudah kita temukan.

Berbagai program, sistem sampai dengan kurikulum terus ditawarkan kepada para calon peserta didik. Semua itu dilakukan tidak lain adalah ingin memberikan nilai ‘plus’ kepada para peserta didik. Artinya, dengan berbagai program yang ditawarkan, diharapkan nantinya peserta didik tidak hanya mampu memahami ‘ilmu-ilmu umum’, tetapi juga cerdas dalam ‘ilmu-ilmu agama’.

Pertanyaannya adalah, benarkah bahwa lembaga-lembaga pendidikan yang berlabel Islam tersebut merupakan lembagai pendidikan alternatif yang ideal, yang mampu melahirkan lulusan-lulusan dengan kemampuan seperti yang diharapkan di atas?

Posisi Kabar dalam Keilmuan Islam

Oleh: Arif Munandar Riswanto

ILMU sebagaimana yang difahami dalam akidah Islam, datang bukan dari satu sumber, tetapi berbagai sumber. Dalam ‘Aqai’d An-Nasafi, rujukan mu’tabar akidah di kalangan Asy’ariyyah, dijelaskan bahwa ilmu bisa datang dari panca indera (al-khawwash al-khamsah), akal sehat (al-‘aql as-salim), kabar yang benar (al-khabar ash-shadiq), dan intuisi (ilham).

Hal yang menarik dari seluruh saluran ilmu tersebut adalah posisi kabar. Dalam struktur keilmuan Islam, kabar ternyata bisa menjadi salah satu saluran ilmu. Bahkan, dalam tingkat validitas yang lebih tinggi—seperti kabar yang dibawa oleh para Nabi dan pembawa berita (rawi) yang otentik ilmu dan akhlaknya—otentisitas kabar bisa mengalahkan otentisitas panca indera dan akal sehat.

Bahkan, dalam kehidupan sehari-hari pun, banyak ilmu selain “ilmu agama” yang kita dapatkan melalui kabar. Asal usul nenek moyang kita, hari atau waktu kelahiran kita, berita orang-orang dahulu, bahkan orang-orang atau tempat-tempat jauh pada zaman sekarang dan belum kita kunjungi tetapi kita percayai kebenarannya adalah ilmu yang kita peroleh melalui kabar. Untuk menerima berita-berita tersebut sebagai kebenaran, kita tidak pernah melakukan uji coba dengan metode eksperimen, sensible, atau keraguan (doubt). Bahkan, pada zaman sekarang, hampir seluruh bentuk informasi yang kita terima berasal dari berita. Berita di televisi, kabar di koran,  informasi di radio, dan lain sebagainya adalah informasi-informasi yang kita dapatkan melalui kabar. Menolak kabar, sama dengan menolak salah satu saluran ilmu.

Ironis, Sekolah dalam Himpitan Google dan Bimbel

Hidayatullah.com--Era informasi yang begitu deras saat ini harus diimbangi dengan proses pendidikan yang bisa memberikan kompetensi kepada siswa tentang bagaimana menyerap, mencerna informasi dan memproduksinya kembali.

“Banjir informasi yang itu begitu deras saat ini  semestinya sekolah  harus membekali siswa kemampuan untuk mencerna informasi,” demikian ungkap M Musthafa, dalam acara seminar dan bedah “Buku Sekolah dalam Himpitan Google dan Bimbel” karya M. Musthafa di lantai II Auditorium Kopertis IV IAIN Sunan Ampel, Rabu (24/04/2013).

Menurut Musthafa, para siswa semestinya memanfaatkan kecanggihan tekonologi informasi saat ini dan sekolah lah yang harus memfasilitasi siswanya untuk menjadi cerdas mengelola informasi.

”Tapi sayang dalam kurikulum bahasa Indonesia, tak menyentuh masalah ini sama sekali,” ujar Guru SMA 3 di Pondok Pesantren An Nuqoyyah, Guluk-Guluk Sumenep ini.

Berpikir Sehat Sumber Segala Kebahagiaan

BEBERAPA waktu lalu, umat Islam sempat dihebohkan oleh ulah lima orang siswi sebuah sekolah di Sulawesi Tengah yang tanpa rasa bersalah mempermainkan gerakan shalat dengan musik dan joget-joget.

Mungkin itu hanya sebuah keisengan, tetapi tidak mungkin orang yang bisa berpikir sehat terbesit pikiran untuk berbuat iseng yang di luar kewajaran.

“You are what you talk”, artinya orang akan berkata dan bertindak sesuai dengan isi pikiran dan pemahaman hatinya. Manakala pikiran dan hatinya tidak sehat, bisa dipastikan, ucapan dan tindakannya akan keluar dari kewajaran bahkan kebenaran.

Oleh karena itu, seorang Muslim seharusnya menyaring apa yang layak dilihat, didengar, dan diperhatikan. Tentu atas landasan Islam, bukan persepsi pribadi.

Rabu, 24 April 2013

“Karakter” Versi Ki Hadjar Dewantara

Oleh: Muthoifin (Guru Pesantren Hidayatullah, Solo)
http://insistnet.com/index.php?option=com_content&view=article&id=517:karakter-versi-ki-hadjar-dewantara&catid=23:pendidikan-islam&Itemid=23

Dalam beberapa buku karya Ki Hadjar Dewantara tidak dijumpai istilah “karakter”,  dengan makna “akhlaq” dalam Islam. Tapi, secara inplisit istilah itu muncul dalam berbagai buku karangannya dengan istilah “budi pekerti”. Oleh Ki Hadjar, budi pekerti diletakkan sebagai jiwa atau ruh dari pengajarananya. Sebab, menurutnya, pengajaran dan budi pekerti ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Pengajaran atau pendidikan berarti menuntun tumbuhnya budi pekerti dalam hidup anak didik supaya mereka kelak menjadi manusia berpribadi yang beradab dan susila. (Ki Hadjar Dewantara, Bagian Pertama (Pendidikan), Yogyakarta: Majlis Luhur Tamansiswa, 1967).

Budi pekerti menurut Ki Hadjar bukan sekedar konsep teoritis sebagaimana yang dipahami masyarakat pada umumnya. Pengajaran budi pekerti juga bukan berarti mengajar teori tentang baik buruk, benar salah dan seterusnya; bukan pula pengajaran dalam bentuk pemberian kuliah atau ceramah tentang hidup kejiwaan atau peri-keadaban manusia dan atau keharusan memberi keterangan-keterangan tentang budi pekerti secara luas dan mendalam. Pengajaran budi pekerti, tegas Ki Hadjar, diterapkan untuk menyokong perkembangan hidup anak-anak,  menuju ke arah peradaban dalam sifatnya yang umum, seperti mengajarkan anak bagaimana duduk yang baik, tidak berteriak-teriak agar tidak mengganggu orang lain, bersih badan dan pakaian, hormat terhadap ibu bapak dan orang lain, suka menolong dan lain sebagainya. (Abuddin Nata, Tokoh-tokoh Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005).

Ki Hadjar yang dikenal sebagai tokoh pendidikan mengharapkan, anak-anak didik hendaknya diberikan anjuran-anjuran untuk melakukan pelbagai laku yang baik dengan cara disengaja. Dengan begitu maka syarat pendidikan budi pekerti yang dahulu biasa saja disebut metode menyadari, menginsyafi dan melakukan, atau ngerti, ngerasa dan ngelakoni (“tri-nga”) dapat terpenuhi. (Ki Hadjar Dewantara, Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian A (Kebudayaan), Yogyakarta: Tamansiswa, 1967)

Filsafat Ilmu Islami: Manusia Bisa Tahu Yang Benar

Oleh: Dr. Syamsuddin Arif (Peneliti Insists)
http://insistnet.com/index.php?option=com_content&view=article&id=521:filsafat-ilmu-islami-manusia-bisa-tahu-yang-benar&catid=23:pendidikan-islam&Itemid=23              

Manusia normal pada hakikatnya dapat mengetahui kebenaran dengan segala kemampuan dan keterba-tasannya. Ia juga bisa memilih (ikhtiyar) dan memilah (tafriq), membedakan (tamyiz), menilai dan menentukan (tahkim) mana yang benar dan mana yang salah, mana yang berguna dan mana yang berbahaya, dan seterusnya.

‘Kemampuan’ yang dimaksud adalah kapasitas manusia lahir dan batin, mental dan spiritual, dengan segala bentuk dan rupanya. Ada pun ‘keterbatasan’ merujuk pada keterbatasan intrinsik manusiawi maupun ekstrinsik non-manusiawi, Keterbatasan yang dimiliki manusia meskipun ada, tidak sampai berakibat gugurnya nilai kebenaran maupun keabsahan atau validitas dari ilmu itu sendiri. Sedangkan kondisi ‘normal’ yakni keadaan seorang yang sempurna (tidak cacat) dan sehat (tidak sakit atau terganggu), baik fisik maupun mentalnya, jasad dan ruhnya, terutama sekali akal dan hati (qalb)-nya.

Web site pertama di dunia

Welcome to info.cern.ch

The website of the world's first-ever web server

1990 was a momentous year in world events. In February, Nelson Mandela was freed after 27 years in prison. In April, the space shuttle Discovery carried the Hubble Space Telescope into orbit. And in October, Germany was reunified.
Then at the end of 1990, a revolution took place that changed the way we live today.

Research Image Gallery dari Virginia Tech

Research Image Gallery


http://www.esm.vt.edu/highlights/esm-photos.html

Animasi Fisika dari School of Physics UNSW Australia

Physclips is a multimedia introduction to areas of physics. Currently, it a fairly complete introduction to mechanics, waves and sound, and has some resources for other topics. For mechanics, waves and sound, it covers approximately the syllabus of an introductory university course in that discipline. Because it starts from the beginning, however, it also covers much of the material taught in high school physics courses.

http://www.animations.physics.unsw.edu.au/

Animasi Mesin Uap


Gambar animasi mesin uap

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f0/Steam_engine_in_action.gif

Pernik Tahukah Anda

  1. bahwa Albert Einstein tak pernah belajar mengendarai mobil
  2. bahwa tekanan dalam sebuah botol sampanye kira-kira 6,33 kg untuk setiap 1 cm²? Itu berarti tiga kali lebih besar daripada tekanan dalam sebuah ban mobil
  3. bahwa rolet diciptakan oleh filsuf dan matematikawan besar Perancis, Blaise Pascal? Rolet adalah produk sampingan dari eksperimennya tentang gerakan abadi."
  4. bahwa kecepatan rata-rata lalat rumah adalah 7,25 km/jam? Lalat rumah mengepakkan sayapnya sekitar 20.000 kali setiap menitnya
  5.  bahwa melalui survei satelit, para ilmuwan menyimpulkan kota Los Angeles, California, bergerak dengan kecepatan 5,1 cm/tahun ke Pegunungan San Gabriel?"
  6. bahwa pada Perang Dunia I burung nuri diletakkan di Menara Eiffel untuk memberikan peringatan apabila pesawat udara mendekat, jauh sebelum pesawat itu terdengar atau terlihat oleh pengawas?"
  7. bahwa kotak hitam yang menyimpan rekaman percakapan penerbang di pesawat terbang sesungguhnya berwarna oranye agar dapat mudah ditemukan di antara reruntuhan pesawat yang mengalami kecelakaan?"
  8. bahwa kata gas diciptakan oleh kimiawan J.B. van Helmont, dari kata Yunani "chaos" yang berarti "tak berbentuk"?"
  9. bahwa permukaan planet Venus lebih panas daripada Merkurius, meskipun jaraknya hampir dua kali lipat lebih jauh dari matahari? Hal ini dikarenakan atmosfer yang menimbulkan efek rumah kaca."
  10. bahwa keripik kentang adalah kudapan terlaris di Amerika Serikat? Menurut statistik, 32% orang Amerika makan siang disertai keripik kentang, sementara 18% pada makan malam."

Otak Albert Einstein

Otak Albert Einstein sering dijadikan sebagai objek riset dan spekulasi. Otak dari tokoh fisika terbesar pada abad ke-20 ini diambil 7 jam setelah kematiannya pada tahun 1955. Otak ini menarik perhatian dunia karena reputasi Albert Einstein sebagai seorang jenius, dan nampaknya kelainan dan ciri khas di dalam otaknya ini mempunyai korelasi kuat dengan kemampuan intelegensi yang menyebabkan terciptanya banyak ide brilyen dalam dunia fisika dan matematika.

Mengenai pengambilan otak dan pengawetan ini apakah mendapat izin dari yang bersangkutan merupakan bahan perdebatan yang luas. Dalam biografinya yang ditulis oleh Ronald Clark (1971) dikatakan: "Dia sangat menyetujui agar otaknya dipakai sebagai objek riset dan meminta agar badannya juga dikremasikan". Namun pernyataan Ronald Clark ini nampaknya tidak begitu cocok, bahkan pengambilan otak inipun belum mendapat izin dari pihak keluarganya. izin dari anaknya yang bernama Hans Albert Einstein baru diberikan setelah pengambilan dilakukan, dan inipun disetujui jika otak tersebut hanya dipakai untuk kegiatan riset yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang berkualitas tinggi.

Bagaimanapun juga, otak Einstein yang baru ditemukan kembali pada tahun 1978 ini mendapat perhatian yang luas terutama di dalam dunia ilmiah. Otak ini berada dalam sebuah botol batu yang diisi dengan cairan jus apel (cider) selama lebih dari 20 tahun.

Elsa Einstein

Elsa Einstein (18 Januari 1876-20 Desember 1936) adalah istri kedua dari tokoh fisika terbesar abad ke-20, Albert Einstein. Elsa adalah anak perempuan dari pasangan Rudolf Einstein dan Fanny (née Koch) yang dilahirkan di Hechingen, negara Jerman, dan masih merupakan keponakan dari Albert Einstein sendiri. Elsa pertama kali menikah dengan Max Löwenthal (1864-1914), seorang pedagang tekstil dari Berlin, dan mendapatkan 3 orang anak (Ilse, Margot, dan satu anak lagi telah meninggal dunia), tetapi pada tahun 1908 Elsa bercerai dengan Max.

Dengan demikian, Albert Einstein adalah suaminya yang kedua dalam pernikahannya pada tahun 1919. Pasangan Albert Einstein dan Elsa ini tidak dikaruniai anak, oleh karena itu mereka membesarkan Ilse dan Margot. (Einstein sendiri mempunyai 3 orang anak dari perkawinannya yang pertama dengan Mileva Maric, salah satu dari anaknya ini adalah Hans Albert Einstein, seorang professor di Universitas Kalifornia, Berkeley). Keluarga Albert Einstein dan Elsa kemudian tinggal di kota Berlin, tetapi pada tahun 1933 mereka pindah dan berimigrasi ke kota Princeton, New Jersey, Amerika Serikat.

Mileva Maric

Mileva Maric (19 Desember 1875 – 4 Agustus 1948) adalah istri pertama dari tokoh fisika terbesar abad ke-20, Albert Einstein yang menikah antara tahun 1903 sampai 1919. Mileva berasal dari Serbia dan bersama Einstein dikaruniai 3 orang anak: Lieserl Einstein yang meninggal dunia sewaktu masih bayi, Hans Albert Einstein, dan Eduard Einstein. Mileva adalah seorang matematikawan Serbia yang pertama kali bertemu dan menjadi teman akrab Einstein sewaktu masih kuliah di ETH Zurich, negara Swiss.

Lieserl Einstein

Lieserl Einstein ( Januari 1902 – September 1903?) adalah anak perempuan pertama dari tokoh fisika terbesar abad 20, Albert Einstein dengan Mileva Maric yang meninggal dunia sewaktu masih bayi. Nasib sesungguhnya dari Lieserl Einstein sebetulnya tidak diketahui dengan pasti, karena dia lahir sebelum orang tuanya menikah secara resmi pada tahun 1903. Menurut arsip surat antara Einstein dan Mileva, Lieserl diperkirakan tinggal bersama keluarga Mileva begitu lahir. Tetapi keberadaan Lieserl ini tidak ada yang tahu sampai tahun 1986 saat cucu perempuan Einstein menemukan dan membaca arsip surat tersebut.

Menurut Michele Zackheim, pengarang buku berjudul: Einstein's daughter (putri Einstein), Lieserl mengalami kelainan jiwa sejak lahir dan diperkirakan meninggal dunia karena penyakit radang panas (scarlet fever) saat masih bayi.

Albert Einstein

Albert Einstein (lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14 Maret 1879 – meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, 18 April 1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".

Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan genius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Albert Einstein, Tokoh Abad Ini (Person of the Century)

Bencana Ultraungu

Dalam fisika, bencana ultraungu (Bahasa Inggris: ultraviolet catastrophe), yang disebut juga "bencana Rayleigh-Jeans", adalah peramalan klasik, yang dibuat pada akhir abad ke-19, bahwa benda hitam ideal pada kesetimbangan termal akan memancarkan radiasi dengan daya tak hingga. Walaupun ramalan ini terbukti salah berdasarkan pengamatan, ramalan ini merupakan tanda-tanda awal adanya masalah pada fisika klasik. Pada tahun 1900, pemecahan Max Planck terhadap masalah ini bermuara pada bagian-bagian awal mekanika kuantum.

Ramalan ini disebut bencana ultraungu karena radiasi ultraungu memiliki frekuensi tertinggi dari semua radiasi yang dikenal pada saat itu (sinar-X dan sinar gama belum ditemukan). Bencana ultraungu kadang disingkat menjadi "bencana ungu". Sejak munculnya istilah ini, istilah yang sama digunakan juga untuk sifat yang mirip, misalnya dalam elektrodinamika kuantum (yang disebut juga: divergensi ultraungu).

http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_ultraungu

Atomisme

Atomisme adalah filsafat alam yang berkembang di beberapa peradaban kuno. Di dalam peradaban Barat, atomisme merujuk pada Leukippos dan muridnya, Democritus dari abad ke-5 SM.[1] Pengikut atomisme ini mengajukan teori bahwa dunia alami terdiri dari dua benda yang mendasar, saling berlawanan, dan tidak dapat dibagi -- atom dan kehampaan. Atom tidak dapat diisi oleh sesuatupun, atom bergerak di kehampaan menuju klaster yang berbeda-beda (dan klaster-klaster ini membentuk senyawa-senyawa penghambat)[1]. Atom adalah kenyataan bendawi terkecil, satuan bangunan yang tidak dapat dimusnahkan (Aristoteles, Metafisika, I, 4, 985 b, 10-15). Kata atomisme diturunkan dari kata sifat bahasa Yunani, atomos, yang arti harfiahnya adalah tidak dapat dipenggal (a - tomos (tidak dapat dipenggal) -- tomos adalah sekawan dari kata kerja bahasa Yunani temnein (memenggal)).

Isaac Newton

Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.[1]

Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.

Sains Besar

Sains Besar adalah sebuah istilah yang digunakan oleh para ilmuwan dan sejarawan sains untuk menjelaskan perubahan dalam sains yang terjadi di negara industri selama dan setelah Perang Dunia II.

Meskipun Perang Dunia I merupakan perang pertama di mana sains memainkan peran penting dalam perang dan persenjataan, peningkatan perlindungan pemerintah dan industri bagi sains dalam PD2 berada dalam skala yang berlum terjadi sebelumnya. Perang Dunia II seringkali disebut "perang para fisikawan" karena peran yang dimainkan oleh para ilmuwan tersebut dalam pengembangan senjata dan peralatan baru, yang terkenal adalah proximity fuse, radar, dan bom atom. Hasil dari dua kegiatan terakhir terjadi di fasilitas riset jenis baru: laboratorium yang disponsori pemerintah, mempekerjakan ribuan teknisi dan ilmuwan, diatur oleh universitas (dalam kasus ini adalah Universitas California dan Massachusetts Institute of Technology).

Philosophiae Naturalis Principia Mathematica

Buku Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, yang berarti dalam bahasa Latin "prinsip matematika dari filsafat alam" adalah sebuah buku karya Isaac Newton. Buku ini diterbitkan oleh pada 5 Juli 1687.[1][2]. Dalam buku ini Newton menyatakan ketiga hukum gerakannya yang membentuk dasar mekanika klasik, serta hukum gravitasi universal, dan penurunan hukum Kepler yang sebelumnya diperoleh secara empiris.

Dalam merumuskan teori-teori fisikanya Newton mengembangkan cabang matematika yang kemudian dikenal dengan nama kalkulus. Namun dalam buku bahasa kalkulus hanya sedikit dipakai. Newton mengubah kebanyakan bukti-buktinya ke dalam bentuk argumentasi geometris.

http://id.wikipedia.org/wiki/Philosophi%C3%A6_Naturalis_Principia_Mathematica

Skala Newton

Skala Newton adalah skala suhu yang diciptakan oleh Isaac Newton sekitar 1700. Ia melakukan percobaan-percobaan dengan meletakkan sekitar 20 titik rujukan suhu mulai dari "udara di musim dingin" sampai "arang yang membara di dapur". Pendekatan ini dianggapnya terlalu kasar, sehingga ia merasa tidak puas. Ia tahu bahwa banyak zat memuai jika dipanaskan, jadi ia menggunakan minyak dan mengukur perubahan volumenya pada titik-titik rujukan suhunya. Ia menemukan bahwa minyak itu memuai 7,25% dari suhu salju meleleh sampai suhu air mendidih. Karena itu ia menempatkan "derajat panas ke-0" pada salju meleleh dan "derajat panas ke-33" pada air mendidih. Ia menyebut alatnya termometer.

Karena itu satuan skala ini, derajat Newton, sama dengan (100/33) kelvin (atau Celsius) dan memiliki titik 0 yang sama dengan skala Celsius.

http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Newton

Revolusi Ilmiah

Revolusi ilmiah adalah masa saat gagasan baru dalam bidang fisika, astronomi, biologi, anatomi manusia, kimia, dan ilmu pengetahuan lain, berkembang dengan pesat dan menjadi dasar ilmu pengetahuan modern.[1] Menurut catatan-catatan, revolusi ini dimulai di Eropa dari masa Renaisans hingga akhir abad ke-18, periode yang dikenal sebagai Abad Pencerahan.

Filsuf dan sejarawan Alexandre Koyré menciptakan istilah revolusi ilmiah pada tahun 1939 untuk menjelaskan masa ini.[2]

[1] "Scientific Revolution" in Encarta. 2007.
[2] Shapin, Steven (1996). The Scientific Revolution.

Royal Society

The Royal Society of London for the Improvement of Natural Knowledge, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Royal Society saja, adalah perkumpulan didirikan pada tahun 1660 dengan tujuan memajukan ilmu pengetahuan. Organisasi ini mendapat piagam dukungan dari raja Inggris saat itu, Charles II pada 1662.[1]

Keanggotaan (fellowship) diberikan setelah dipilih oleh anggota (fellow) yang sudah ada. Anggota disyaratkan memiliki kewarganegaraan salah satu anggota negara-negara persemakmuran atau Republik Irlandia. Warga negara nonpersemakmuran atau Republik Irlandia dapat menjadi anggota asing (foreign member). Tokoh-tokoh seperti Isaac Newton, Christopher Wren, Charles Darwin, Ernest Rutherford dan Dorothy Hodgkin adalah anggota Royal Society.[2]

[1] "History of the Royal Society". The Royal Society. Retrieved 2008-10-24.

[2]"The Fellowship and Foreign Membership of the Royal Society". The Royal Society. Retrieved 2008-10-24.

Carl Sagan dan ganja

Tahukah Anda, bahwa Carl Sagan, ilmuwan terkenal, menghisap ganja?

Epistemologi

Epistemologi, (dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan.

Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.