Sabtu, 29 Juni 2013

Bahasa Antara Islamisasi dan Sekularisasi

Oleh: Arif Munandar Riswanto
http://www.hidayatullah.com/read/28761/29/05/2013/bahasa-antara-islamisasi-dan-sekularisasi.html




PADA
tanggal 18 Mei 2012, Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas menyampaikan syarahan dwi mingguannya pada acara Saturday Night Lecture. Dalam acara yang diselenggarakan oleh Center for Advanced Studies on Islam Science and Civilization (CASIS) tersebut, Prof. Al-Attas berbicara panjang lebar tentang bahasa (language), terutama apa yang dia sebut sebagai “bahasa Islam” (Islamic language). Menurutnya, ada tiga ciri dalam bahasa Islam: pertama, memiliki akar kata; kedua, memiliki pola khusus dalam arti (sehingga menyebabkannya bisa difahami); ketiga, kedua karakteristik tersebut kemudian ditulis oleh para ilmuwan Muslim dalam bentuk kamus-kamus otoritatif.

Prof. al-Attas kemudian menjelaskan bahwa bahasa Islam lahir seiring dengan proses turunnya wahyu kepada Rasulullah. Wahyu tersebut kemudian mengislamkan bahasa Arab Jahiliyah. Untuk itulah, menurutnya, istilah-istilah kunci (key terms) di dalam Islam pada akhirnya selalu bersumber dari al-Quran. Sebab, al-Quran menjadi bukti paling sahih proses islamisasi bahasa Arab. Untuk itulah, menurut Prof. al-Attas, bahwa proses islamisasi (sebuah ide besar dan genuine yang berasal darinya) harus dimulai dari bahasa—sebagaimana yang dilakukan oleh al-Quran terhadap bahasa Arab.

Kamis, 27 Juni 2013

Muhammad Surjatma, Melanjutkan Estafet Leluhur Muslim Tionghoa

Haji Muhammad Surjatma yang kini berusia 75 tahun pagi ini, Kamis 27 Juni 2013 berkenan mengisahkan masa kecilnya. Dulu sang Kakek bercerita pada Surjatma, bahwa kakeknya (kakeknya kakek) dulu adalah muslim dan sering mengajaknya ke masjid. Surjatma kecil bertanya pada kakeknya, "Kenapa kakek kok tidak muslim mengikuti kakeknya?"

Memahami Makna Semiotik “Burung” Lelaki


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia halaman 1029 kata “Semiotik” diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem tanda dan lambang dalam kehidupan manusia. Kaitannya dengan sistem tanda ini Allah swt. berfirman dalam Q.S.Al-Baqarah ayat 26 yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orangyang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yangkafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?”. Dengan (perumpamaan)itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orangyang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan(perumpamaan) itu selain orang-orang fasik.

Jumat, 21 Juni 2013

Perlu Internasionalisasi atau Dekolonisasi?

Rabu, 16 Januari 2013 - 23:47 | 0 komentar
Tahun 2013 diawali oleh satu peristiwa penting di sektor pendidikan nasional. Pada sidang tanggal 8 Januari, Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya memutuskan membatalkan Pasal 50 UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ayat 3 dari Pasal 50 tersebut adalah landasan hukum pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang kini (sampai akhir 2012) sudah mencapai jumlah sekitar 1.300 di seluruh Indonesia. Alasan utama keputusan MK adalah bahwa RSBI pada dasarnya melanggar amanah konstitusi (UUD 1945) tentang kewajiban negara (pemerintah) menyediakan pelayanan pendidikan dasar kepada warganya tanpa perkecualian apapun. Kebijakan dan pelaksanaan RSBI justru mengarah pada adanya diskriminasi tersebut.
 

Upaya Dekolonisasi Perguruan Tinggi di Dunia Ketiga

Beta Pettawaranie | Kamis, 17 Januari 2013 - 00:32 | 0 komentar
Sebenarnya, sudah cukup banyak upaya percobaan pendidikan alternatif yang pernah dilakukan di berbagai negara Dunia Ketiga (baca: negara-negara bukan Eropa dan Amerika Utara). Tetapi, dua contoh berikut menjadi menarik karena dua alasan pokok. Pertama, dan yang terpenting, adalah karena keduanya sejak awal memang secara sadar dan bersengaja dirintis sebagai bagian dari upaya membebaskan diri dari keterjajahan (dekolonisasi) ilmu pengetahuan yang Eurosentris. Kedua, karena dilakukan pada tingkat perguruan tinggi, sementara sebagian besar atau hampir semua upaya pendidikan alternatif selama ini lebih banyak diterapkan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Berikut adalah uraian singkat tentang dua contoh upaya tersebut, disadur, diterjemahkan bebas dan diringkas dari Third World Resurgence. No. 266/267, Oktober/November 2012. h.49-53 dan 54-55; Penang: Third World Network. Lalu, satu tinjauan singkat tentang kemungkinannya di Indonesia.

Selasa, 18 Juni 2013

Albert Tak Pernah Kembali



Saturday, March 31, 2012



Ada seorang tokoh yang sangat dihormati oleh dunia psikologi. Ia sangat terkenal dengan ucapannya yang mengagumkan –dan saya tidak berani berkata demikian—tentang anak. Ia berkata, "Berikanlah kepadaku selusin anak-anak sehat, tegap dan berikan dunia yang aku atur sendiri untuk memelihara mereka."

"Aku jamin," kata tokoh kita ini, "Aku sanggup mengambil seorang anak sembarangan saja dan mendidiknya untuk menjadi tipe spesialis yang aku pilih –dokter, pengacara, seniman, saudagar dan bahkan pengemis dan pencuri, tanpa memperhatikan bakat, kecenderungan, tendensi, kemampuan, pekerjaan, dan ras orangtua."

Antara Ulama Besar, Ulama Otodidak dan Copy-Paste



Antara Ulama Besar, Ulama Otodidak dan Copy-Paste

 
foto: ilustrasi
 
Rabu, 13 Maret 2013 
KATA  ulama berasal dari bahasa Arab (علماء) yang berarti orang-orang yang mengetahui, bentuk tunggalnya adalah ‘alim (عالم) orang yang mengetahui. Menurut penggunaan asalnya, kata ini dilekatkan kepada semua orang yang ahli di bidang tertentu, misalnya ulama ath thibb (pakar kedokteran), ulama al handasah (pakar teknik/teknikus), ulama al lughah(pakar bahasa), ulama asy syariah (pakar syariat). 

Senin, 17 Juni 2013

BENARKAH DINOSAUR WUJUD SEBELUM NABI ADAM DITURUNKAN KE BUMI ?

BENARKAH DINOSAUR WUJUD SEBELUM NABI ADAM DITURUNKAN KE BUMI ?

1.0 Wujud Adam menurut Islam

Adam (Ibrani: ?????; Arab:???, bererti tanah, manusia, atau cokelat muda) (sekitar 5872-4942SM) adalah dipercaya oleh agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama dengan isterinya yang bernama Hawa. Menurut Agama Samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia. Perincian kisah
mengenai Adam dan Hawa berbeza-beza antara agama Islam, Yahudi, Kristian, maupun agama lain yang berkembang dari ketiga agama Abrahamik ini.

PKS Kembali Digugat oleh Yusuf Supendi Terkait Daftar Calon Sementara

http://www.eramuslim.com/berita/nasional/pks-kembali-digugat-oleh-yusuf-supendi-terkait-daftar-calon-sementara.htm#.Ub8BBNiLKjc

Partai Keadilan Sejahtera kembali digoyang, setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta menggugurkan atau menolak sebanyak 494 daftar calon sementara atau DCS anggota DPR RI karena tidak sah.

Demikian disampaikan bekas pendiri PKS (dulu bernama Partai Keadilan) Yusuf Supendi bersama Nur Setia Alam – pengacaranya ,  usai menyerahkan bukti-bukti ketidakabsahan kepengurusan DPP PKS ke Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2013).

Sabtu, 15 Juni 2013

Bahwa Kebenaran itu Mutlak

Jika kebenaran itu bersifat relatif (tidak mutlak), maka :

1. Pernyataan bahwa air itu cair boleh jadi bernilai benar, atau salah, tergantung siapa yang melihatnya.. Begitu pula dengan pernyataan lain semisal "api itu panas", dan lain-lain..
2. Ketika saya memukul seseorang (misalnya anda), saya bisa saja mengatakan bahwa saya tidak pernah melakukannya, dengan dalih bahwa saya memang tidak pernah melakukan perbuatan itu menurut pengamatan saya..
3. Saya bisa mengambil barang apapun di toko/pasar/rumah anda seenaknya, dengan asumsi bahwa saya telah membayarnya dan semua orang (termasuk anda) telah setuju dengan itu..

Alasan Dokter Negara Maju "Pelit" Memberikan Obat ke Anak




Belum sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena demam tinggi. Setelah tiga hari tak ada perbaikan aku membawanya ke huisart (dokter keluarga) kami, dr. Knol.

"Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral infection." kata dokter tua itu.

"Ha? Just wait and see?" batinku meradang.
Ya, aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada kasus demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak diapa-apain.

"Obat penurun panas Dok?" tanyaku lagi.
"Actually that is not necessary if the fever below 40 C."

MEMBANDINGKAN KEARIFAN SUKU BADUY DALAM DENGAN KEARIFAN LOKAL SUKU DAYAK KALIMANTAN PADA ARUS MODERNISASI

oleh Rofiah Rengganis  pada 15 Juni 2013 pukul 13:27


PENDAHULUAN
Kearifan lingkungan atau kearifan lokal (lokal wisdom) sudah ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu, kearifan lingkungan merupakan perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan alam dan lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah nenek moyang atau budaya setempat (Wietoler, 2007), yang terbangun secara alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya, perilaku ini berkembang menjadi suatu kebudayaan di suatu daerah dan akan berkembang secara turun-temurun, secara umum, budaya lokal atau budaya daerah dimaknai sebagai budaya yang berkembang di suatu daerah, yang unsur-unsurnya adalah budaya suku-suku bangsa yang tinggal di daerah itu.