Jumat, 12 Juli 2013

Ilusi Upah dalam Rupiah dan Emas

Dalam sistem ekonomi riba yaitu bank dan uang kertas, untuk melihat tingkat kemakmuran suatu negara dilihat dari PDB per kapita (Pendapatan per kapita) dengan mengacu kepada uang fiat atau uang kertas (dollar atau rupiah). Kenaikkan pendapatan per kapita suatu negara dianggap sebagai suatu hal positif.


Padahal pendapatan seseorang naik dalam rupiah atau dollar tapi ketika dikonversi ke dinar (emas) pendapatannya malah turun. Inilah sistem riba yang menipu dengan uang fiat. Kenaikkan upah tidak sebanding dengan Inflasi (tergerusnya nilai atau daya beli uang) sehingga terjebak ke dalam permasalahan yang tidak ada ujung pangkalnya (krisis ekonomi).

Dilihat dari tabel di bawah ini, kalau parameternya uang fiat maka gaji pembantu naik 15 kali lipat (dari 20.000 menjadi 300.000) dan pegawai swasta naik 7,5 kali lipat (dari 400.000 menjadi 3.000.000). Padahal kalau memakai parameter emas (dinar) maka penghasilan pembantu turun 1/10 kali dan gaji pegawai swasta turun 1/20 kali.

Bisa dilihat dari tabel bahwa gaji pembantu tahun 1975 sama dengan gaji pegawai swasta tahun 2010 yaitu 10 gram emas. Jadi, sebenarnya tahun sekarang ini lebih miskin daripada tahun 1975.

Kegilaan riba ini telah membuat fatamorgana dalam kehidupan, lalu bagaimana nasib generasi berikutnya? lanjutkan?.

 Allah dan rasul menyatakn perang terhadap riba dan periba, mari kita hijrah, kita mulai penggunaan dinar dan dirham dan meninggalkan semua transaksi riba. www.dinarfirst.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar