Selasa, 04 Maret 2014

Asal Usul 1 Hari = 24 jam

Bagaimana dengan penentuan satu minggu itu terdiri dari 7 hari, satu hari itu 24 jam kemudian satu jam itu 60 menit ??? Bila kita tengok ke belakang penentuan ini memiliki sejarah panjang. Konon bisa ditelusuri balik sampai ke zaman Mesir kuno dan Mesopotamia, owww zaman baheula banget ….
Sejarah Pembagian Hari dalam 24 Jam
Konon bangsa Mesir kuno, sudah dari dulu membagi malam misalnya berdasarkan kerja 12 bintang, bagi mereka bila bintang tertentu memperlihatkan diri, maka tahulah mereka bahwa satu jam telah berlalu. Maka kemudian, walaupun di siang hari bintang-bintang tidak terlihat, namun orang-orang Mesir kuno ini memutuskan untuk membagi siang hari juga menjadi 12 bagian. Kemudian bagaimana dari satu jam menjadi 60 menit, konon dipengaruhi oleh kebesaran peradaban tinggi bangsa Babilonia, yang memperhitungkan angka selalu dalam 60.

Sejarah Pembagian Satu Minggu dalam 7 Hari
Demikian juga dengan pembagian satu minggu menjadi 7 hari dan asal namanya, dikabarkan berasal dari bangsa Babilonia, yang mengurut hari berdasarkan nama-nama dewa planet, yang terlihat yakni matahari, bulan, saturnus, yupiter, mars, venus dan merkurius.
Kemudian di zaman antik, nama-nama ini diambil alih oleh bangsa Yunani dan Romawi bahkan juga oleh India (bahasa Sansekerta) dan Jepang. Berbeda dari bahasa Itali, Perancis dan Spanyol yang masih setia mempertahankan nama-nama hari seperti ketika diambil alih dari bangsa Babilonia, bahasa Jerman dan bahasa Indonesia tidak mempertahankan nama-nama itu. Dalam bahasa Indonesia selain untuk Minggu dan Sabtu, Senin sampai Jumat berasal dari bahasa Arab.
Kata Senin dari Isnain berarti dua, kata Selasa berarti tsalasah yang artinya tiga, kataRabu berarti ar rab’ah artinya empat, kata Kamis atau khamis berarti lima dan kataJumat diambil dari Jumu’ah yang berarti ramai. Sedangkan Minggu, dalam bahasa Melayu lama, kata ini dieja sebagai DomingguBaru sekitar akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20, kata ini dieja sebagai Minggu. Sedang Sabtu konon diambil dari bahasa Ibrani, sabbat yang berarti “dia berhenti”.
Tidak ada petunjuk apakah 7 hari dalam seminggu pernah terputus pemakaiannya atau berubah karena adanya reformasi perkalenderan, bila demikian halnya berarti siklus hari dalam seminggu ini tidak berubah sejak zaman nabi Musa (kurang lebih 1300 sebelum Masehi).
Sejarah Pembagian Hari dalam Setahun
Sekarang bagaimana dengan tahun ?? Satu tahun terdiri dari 52 minggu. Kalender yang banyak berlaku sekarang ini adalah kalender dengan sistem gregorianis. Sistem kalender ini menurut asal muasalnya ada 4 jenis :
  1. berdasarkan perhitungan jalannya matahari, misalnya kalender Gregorianis dll

  2. berdasarkan perjalanan  bulan, misalnya kalender Islam dan untuk perhitungan paskah dll

  3. berdasarkan matahari dan bulan, misalnya kalender yahudi, kalender Cina dll

  4. berdasarkan sistem lain, misalnya siklus Tzolkin dari kalender Maya, kalender Pawukon atau Wuku di Bali, kalender Wetonan dll
Sistem Gregorianis yang berdasarkan jalannya matahari ini menggantikan kalender Yulianis dan Romawi. Kalender Romawi ini terdiri dari 10 bulan saja dan bulan pertamanya adalah bulan Maret, karena Mars adalah dewa paling penting di zaman Romawi, karena itu tidak heran September bulan sembilan berasal dari bahasa Latin atau bahasa Itali sette yang artinya 7, Oktober dari kata delapan dalam bahasa Itali ottodan November dari kata sembilan, bahasa Itali nove. Namun ketika kalender ini digunakan ….. musim dingin akhirnya jatuh di musim gugur, karena itu pada tahun 46 sebelum Masehi terjadi kekacauan waktu sehingga Yulius Cesar mereformasi kalender yang kemudian dikenal dengan nama kalender Yulianis dan dipakai selama hampir 1600 tahun kemudian.
Kalender Yulianis lalu akhirnya digantikan juga oleh Kalender Gregorianis yang berlaku sampai sekarang karena tahun matahari lebih pendek 11 menit dan 14 detik setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan dalam waktu 128 tahun, satu tahun menjadi berkurang satu hari dan tahun 1580 setelah hampir 1600 tahun digunakan, menjadi berkurang 10 hari. Untuk itu, perhitungan hari Paskah menjadi masalah, singkat kata Paus Gregor XIII akhirnya memberlakukan Kalender Gregorianis dengan menambahkan setiap 4 tahun sekali, 1 hari di bulan Februari, yang kita kenal sekarang dengan tahun kabisat. (ACJP)
Sumber :
http://www.english-heritage.org.uk/
http://rcswww.urz.tu-dresden.de/~goessing/geschichte_kalender.htm
http://de.wikipedia.org/wiki/Kalendersysteme

baru baca tulisan ini… 
Sebenarnya satu hari itu 23 jam 56 menit, scientifically. yaitu perputaran rotasi bumi 360 derajat selama satu hari satu malam.
Maka setiap hari kita kelebihan 4 menit. Dan dalam setahun kita kelebihan 1 hari.
Itulah kenapa bulan Pebruari cuma sampai tanggal 28 saja?
Karena bulan Pebruari adalah bulan yang terakhir ditambahkan pada perhitungan kalender. Sebelumnya kalender itu mulainya dari Bulan Maret, sebagai bulan pertama sampai bulan Desember. Bulan Maret menjadi bulan pertama karena pada bulan itulah mulai datangnya musim semi, pergantian dari winter yang dingin ke hangatnya matahari musim semi.
Lalu karena setelah beberapa tahun jatuhnya pergantian musim itu jadi ngaco, perhitungan tahun/kalender pun diubah. Ditambahkan bulan Januari dan Pebruari.
Lalu kalau Pebruari itu diteruskan tanggalnya hingga tanggal 29, kita akan kelebihan satu hari setiap tahun. Makanya dicukupkan sampai tanggal 28 saja, agar pergantian musim pun datangnya sesuai perhitungan.
Lalu kok ada tahun kabisat, di mana bulan Pebruari itu berjumlah 29 hari?
Hal ini karena kalau melalui perhitungan revolusi bumi terhadap matahari, waktu yang dibutuhkan bumi mengelilingin matahari, bumi keliling matahari selama 365 HARI 5 JAM 48 MENIT (jadi tidak exactly 365 hari)
Akhirnya 5 jam 48 menit yang ‘tak diperhitungkan’ itu dimasukkan menjadi satu hari di bulan Pebruari, yaitu tanggal 29 setiap 4 tahun sekali.
Jadi gak ada “kelebihan” waktu satu hari setiap tahun, kecuali tiap 4 tahun sekali (tahun kabisat). Fungsinya sama untuk tetap menyesuaikan datangnya musim sesuai waktunya.
Waktu itu relatif kata Einstein. manusia sebenarnya gak bisa menghitung secara akurat persis tentang waktu tsb. Demi masa.. kata Tuhan.. 

http://sejarah.kompasiana.com/2013/01/08/sejarah-di-balik-1-hari-24-jam-kalender-gregorianis-517572.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar