Syaikh Muhammad al-Munajjid: "Aku Memaafkan Pembunuh Anakku"
"Ya. Ketika itu aku sedang di kajian Makkah. Datang khabar itu melalui SMS. Kemudian datang kabar meyakinkan (tentang terbunuhnya anakku). Yang ada di benakku ketika itu hanya 2:
[1] Bersegera (mengurus) jenazah, dan
[2] Memaafkan (pembunuhnya)
Yang diwajibkan syariat atasku di momen itu adalah bersegera mengurus jenazah.
Yang dianjurkan syariat untukku di momen itu adalah memaafkan pembunuhnya.
Maka, aku tidak berfikir tentang kenapa, sebabnya, atau bagaimana anakku terbunuh.
Kebanyakan manusia, ketika dihadapkan kabar semacam itu, hanya dan langsung berfikir tentang siapa, kenapa dan bagaimana yang terbunuh terbunuh. Hendaknya manusia berfikir bagaimana memandikan, mengkafankan, menyalati, dan mendoakan.
Dan aku memohon ganjarannya dari Allah."
(Begitu ringkasan dari kalam beliau)
Dari status Akhuna Hasan Al-Jaizy
[2] Memaafkan (pembunuhnya)
Yang diwajibkan syariat atasku di momen itu adalah bersegera mengurus jenazah.
Yang dianjurkan syariat untukku di momen itu adalah memaafkan pembunuhnya.
Maka, aku tidak berfikir tentang kenapa, sebabnya, atau bagaimana anakku terbunuh.
Kebanyakan manusia, ketika dihadapkan kabar semacam itu, hanya dan langsung berfikir tentang siapa, kenapa dan bagaimana yang terbunuh terbunuh. Hendaknya manusia berfikir bagaimana memandikan, mengkafankan, menyalati, dan mendoakan.
Dan aku memohon ganjarannya dari Allah."
(Begitu ringkasan dari kalam beliau)
Dari status Akhuna Hasan Al-Jaizy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar