Selasa, 14 Januari 2014

Lahir di Rabiul Awwal

Sewaktu tahun pertama di kampus, ada program intensif bahasa Arab yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa. Kebetulan yang menjadi pengajar di kelas kami adalah seorang ustadzah, sudah bersuami, punya anak, namun masih muda, namanya ustadzah Ummu Hani. Beliau lulusan Universitas di Damaskus Suriah. Walau materi kami bahasa Arab, namun terkadang kita ngobrol tentang hal lain yang menambah wawasan.

Ada 1 pemaparan beliau yang menarik dan saya catat mengenai sirah nabi Muhammad saw. Beliau mengatakan bahwa kita bisa membaca kitab "Fiqhu Sirah" karya Syaikh Ramadhan Al Buthi rahimahullah untuk menemukan apa yang beliau paparkan. Walaupun saya masih agak ragu, soalnya setelah saya cek beberapa belum saya temukan. 'Ala kulli haal pemaparan beliau cukup menarik, berikut yang beliau sampaikan.


1. Kenapa Rasulullah saw lahir di bulan Rabiul Awwal, bukan ramadhan, syawwal, sya'baan, muharram atau yang lain?

Bulan rabi'ul awal adalah bulan yang terbaik bagi seorang bayi untuk lahir.. Dimana keadaan udaranya sangat bagus yaitu ketika musim semi. Adapun kalau rasulullah lahir di bulan ramadhan, maka bulan ramadhan adalah bulan musim panas. sehingga bayi yang lahir pada bulan itu, kemungkinan akan terkena pilek, demam dan sakit yang lainnya. begitupun bulan lain baik yang di musim dingin maupun musim gugur. Jadi di negara yang punya empat musim, yang paling baik adalah musim semi.

2. Kenapa Rasulullah saw. di Mekkah? tidak di Madinah, Palestina, Mesir atau yang lain?

Di Mekkah lah satu-satunya tempat yang tidak ada kaum yahudi dan nasrani. Kita tahu bahwa kaum yahudi dan nasrani telah mengetahui sebelumnya bahwa akan ada seorang Nabi terakhir, mendengar itu mereka akan kecewa kalau nabinya bukan dari bangsa mereka. Jadi bisa dibayangkan jikalau Nabi lahir di madinah atau romawi, mungkin akan dibunuh oleh mereka.

3.Rasulullah saw lahir dalam keadaan yatim, ayahnya meninggal sejak dalam kandungan, ibunya meninggal saat masih kanak-kanak, lalu kakeknya, kenapa?

Sebenarnya kalau Allah berkehendak, gampang saja untuk memanjangkan umur keluarganya. namun, Allah ingin Dia sendiri lah yang mendidiknya. penelitian terkini membuktikan, bahwa hal yang paling berpengaruh terhadap perkembangan seorang anak adalah keluarga dan pendidikannya. Maka Allah sengaja membuat keluarga terdekat Rasul meninggal agar Allah sendiri yang mendidik Rasul. hal ini sejalan dengan hadits, "Addabanii Rabbii faahsana ta'diibii". Tuhanku telah mendidiku dan membaguskan pendidikannya.

4. Muhammad saw diasuh oleh pamannya Abu Thalib setelah ayah, ibu, dan kakeknya meninggal. Kenapa harus Abu Thalib yang mengasuh nabi, padahal selain beliau, ada Abbas, Abu Lahab, Hamzah dan Ja'far yang juga paman beliau?

Jawabannya karena Abu Thalib adalah pamannya yang paling miskin. jadi untuk berdagang, beliau harus bepergian jauh ke Syam bersama Nabi minimal 6 bulan. berbeda dengan paman-paman yang lain yang sudah berkecukupan.

5. Setelah menikah dengan Khadijah, beliau dikaruniai beberapa putra dan putri.
Kenapa putra-putra Nabi selalu meninggal di usia masih kecil?

Jawabannya agar Nabi tidak kerepotan mengurus putra-putranya itu. Jadi dalam budaya arab, kalau sebuah keluarga punya anak laki-laki, maka bapaknya yang lebih banyak mengurus dan mendidiknya. Sedangkan jika punya anak perempuan, maka ibunya yang lebih banyak mengurusnya. Maka agar tidak disibukan oleh perihal mengurus anak, maka diwafatkanlah oleh Allah anak laki-laki nabi saat mereka masih kecil. Sebab lain adalah agar anak-anaknya tidak durhaka kepada nabi seperti yang dialami nabi Nuh.

https://www.facebook.com/groups/warga.muhammadiyah/permalink/10152558286562796/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar